Ketua DPRD Kota Bengkulu Nyatakan Dukungannya

Bengkulu, 29 Januari 2025 – Wacana pergantian nama julukan Provinsi Bengkulu dari “Bumi Rafflesia” menjadi “Bumi Merah Putih” semakin mendapat dukungan luas dari masyarakat, akademisi, dan tokoh daerah. Perubahan ini bertujuan untuk mengangkat kembali peran Bengkulu dalam sejarah nasional, terutama sebagai tanah kelahiran Fatmawati, ibu negara pertama Indonesia, yang menjahit bendera Merah Putih untuk Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Ketua DPRD Kota Bengkulu H.Herimanto S,Sos Akrab dipanggil Bang Heri menyatakan dukungannya terhadap usulan menjadikan “Bumi Merah Putih” sebagai julukan resmi bagi Bengkulu. Menurutnya, julukan ini mencerminkan semangat nasionalisme dan sejarah perjuangan rakyat Bengkulu yang erat kaitannya dengan nilai-nilai kemerdekaan Indonesia. dalam wawancara nya dengan salahsatu stasiun Tv lokal beberapa hari yang lalu.

Tampak dengan penuh semangat Ketua DPRD Kota Bengkulu menyatakan sikap ketika ditanya perihal wacana “Bumi Merah Putih” sebagai julukan Bengkulu

Sebagai wakil rakyat, Bang Heri menegaskan bahwa pihaknya memiliki tanggung jawab untuk mendorong inisiatif yang dapat menguatkan identitas daerah sekaligus memupuk kebanggaan masyarakat.

“Kami di DPRD siap mendukung usulan ini, selama itu benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat dan memberikan dampak positif terhadap citra serta pembangunan Bengkulu. Sebagai simbol nasionalisme, julukan ‘Bumi Merah Putih’ diharapkan dapat memperkuat rasa cinta tanah air, khususnya di kalangan generasi muda,” ujarnya.

Posisi Bengkulu di Antara Provinsi Lain dan Dunia Internasional

Secara nasional, Bengkulu sering dipandang sebagai provinsi kecil di pesisir barat Sumatra. Namun, melalui pengusulan nama “Bumi Merah Putih,” Bengkulu ingin mengukuhkan identitasnya sebagai daerah yang memiliki kontribusi besar dalam sejarah nasional.

Di dunia internasional, Bengkulu mulai dikenal sebagai bagian penting dari sejarah Indonesia, terutama oleh negara-negara sahabat yang menghormati simbol Merah Putih sebagai lambang perjuangan melawan kolonialisme. Perubahan nama ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Bengkulu di mata dunia, baik dalam aspek sejarah maupun pariwisata. tambahnya lagi

Ia juga mengingatkan bahwa proses penetapan julukan ini harus melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, akademisi, dan budayawan, agar benar-benar merepresentasikan nilai-nilai lokal sekaligus nasional. DPRD, lanjutnya, akan membuka ruang diskusi publik untuk mendengar masukan dari masyarakat terkait usulan ini.

Ibu Fatmawati tengah menjahit Sumber foto: www.kompas.com

Ketua DPRD Kota Bengkulu ini berharap julukan ini dapat menjadi bagian dari strategi promosi daerah, yang tidak hanya memperkuat citra Bengkulu sebagai kota sejarah tetapi juga memacu semangat persatuan di tengah keberagaman.

Dukungan untuk mengubah julukan Bengkulu dari “Bumi Rafflesia” menjadi “Bumi Merah Putih” terus mengalir, mencerminkan kebanggaan masyarakat terhadap warisan sejarah Fatmawati dan bendera Merah Putih. Jika terwujud, perubahan ini akan memperkuat posisi Bengkulu sebagai provinsi dengan nilai sejarah yang mendalam, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Bengkulu kini tidak hanya dikenal sebagai rumah bunga raksasa, tetapi juga sebagai tanah kelahiran simbol perjuangan bangsa, menjadikannya provinsi yang tidak hanya kaya akan keindahan alam tetapi juga sejarah dan kebanggaan nasional. (id)